Rabu, 03 November 2010

Obat Antiasma Ketotifen Furamat


Farmakologi :
Ketotifen adalah obat antiasma non bronkodilator yang menghambat efek senyawa endoqen
yang bersifat inflammatory mediators sehingga memberikan efek antialergi.
Indikasi :
Pencegahan jangka lama asma bronkhial dan mengobati gejala alerqi rhinitis dan konjunctivitis. Dalam pencegahan asma bronkhial diperlukan pengobatan selama beberapa minggu agar tercapai efek terapi yang sempurna. Ketotifen tidak efektif untuk terapi seranqan asma vana sedang berlangsung.
Kontra indikasi :
Penderita hipersensitif terhadap obat ini atau komponen obat ini.
Penggunaan bersama antidiabet oral, karena dapat menyebabkan turunnya iumlah trombosit yang bersifat sementara.
Nama Dagang
a.       Intifen
b.      Nortifen
c.       Prevas
d.      Profilas
e.       Scanditen
f.       Zaditen (3)
g.      Astifen
Peringatan dan Perhatian :
Ø  Obat-obat anti asma yang sudah diberikan tidak boleh dihentikan secara mendadak jika pengobatan ketotifen dimulai, terutama berlaku untuk kortikosteroid sistemik dan ACTH karena kemungkinan terjadi insufisiensi korteks adrenal pada penderita vanq teraantuna terhadap steroid.          
Ø  Pada kasus-kasus demikian, kembalinya respons adrenal hipofisis terhadap stress dapat mencapai waktu 1 tahun.
Ø  Selama hari-hari pertama pengobatan dengan ketotifen kewaspadaan penderita mungkin akan terganggu. Oleh karena itu perlu berhati-hati jika mengemudikan kendaraan atau menjalankan mesin.
Ø  Meskipun tidak ada bukti-bukti efek teratogenik, seperti juga obat yang lain pemberian ketotifen tidak dianjurkan pada wanita hamil. Ketotifen dieksresi melalui ASI Karena itu jangan diberikan pada wanita menyusui.
Efek Samping :
Sedasi dan kasus-kasus tertentu, mulut kering dan sedikit pusing, dapat terjadi pada awal pengobatan, tetapi biasanya hilang secara spontan setelah beberapa hari Pernah dilaporkan adanya pertambahan berat badan. Dapat menstimulasi Susunan Saraf Pusat. 
Dosis dan cara pemberian :
Ø  Dewasa :1 mg dua kali sehari (bersama makan pagi dan sore). Pada pasien yang peka terhadap efek sedasi dianjurkan dosis pengobatan selama minggu pertama dimulai dengan 0 5 mg dua kali sehari atau 1 mg hanya malam hari dan kemudian dinaikkan sampai dosis terapetik penuh. Jika perlu dosis dapat ditingkatkan sampai 4 mg diberikan dalam 2 dosis terbagi.

Ø  Anak-anak : Anak-anak diatas usia 2 tahun : 1 mg atau 5 mL sirup dua kali sehari (dengan makanan) Anak-anak yang cenderung menjadi sedasi agar memulai dosis 0,5 mg - 1 mg pada malam hari selama beberapa hari pertama.
Interaksi obat :
Ketotifen dapat memperkuat efek obat-obat yang bersifat sedatif, hipnotik, antihistamin dan alkohol.
Over dosis :
Gejala-gejala utama pada overdosis akut : drowsiness, nistagmus, konfusion dan disorientasi sakit kepala, takikardia, koma yang bersifat reversible dan hipotensi. Khusus pada anak : hiperakseptabilitas atau konvulsi. Pengobatan secara simptomatik. Bila obat baru saja diminum, lakukan bilas lambung. Kalau perlu lakukan pengobatan spesifik atau simptomatik, antara lain : monitor system kardiovaskuler, antikolinergik (physostigmine).

1 komentar: