Rabu, 03 November 2010

TEOFILIN


Pengertian
Teofilin merupakan obat asma yang sering digunakan baik secara sendiri maupun kombinasi. Teofilin merupakan alkaloid xantin yang termetilasi. Teofilin merupakan serbuk hablur putih tidak berbau pahit mantap diudara, larut dalam ± 120 bagian etanol (95%) mudah larut dalam larutan alkalin hidroksida dan dalam ammonium encer (Anonim, 1995).
Kelarutan, sukar larut dalam air tapi mudah larut dalam air panas. Teofilin diabsorbsi dengan cepat dari sediaan larutan kapsul dan tablet yang tidak disalut.
Teofilin adalah bronkodilator yang digunakan untuk pasien asma dan penyakit paru obstruktif yang kronik, namun tidak efektif untuk reaksi akut pada penyakit paru obstruktif kronik. Teofilin dapat meningkatkan risiko efek samping jika digunakan bersamaan dengan agonis reseptor beta, seperti munculnya hipokalemia.
Teofilin dimetabolisme oleh hati. Pada pasien perokok atau gangguan fungsi hati dapat menyebabkan perubahan kadar teofilin dalam darah. Kadar teofilin dalam darah dapat meningkat pada gagal jantung, sirosis, infeksi virus dan pasien lanjut usia. Kadar teofilin dapat menurun pada perokok, pengkonsumsi alkohol, dan obat-obatan yang meningkatkan metabolisme di hati.
Penggunaan teofilin harus lah berhati-hati karena batas keamanan dosis yang cukup sempit. Dosis terapi dapat dicapai pada kadar 10-20 mg/lt, namun efek samping juga sudah muncul pada kadar tersebut dan lebih berat lagi pada kadar diatas 20 mg/lt.
Indikasi
Obstruksi saluran nafas yang reversibel, serangan asma berat.
Kontraindikasi
hati-hati penggunaan pada pasien dengan penyakti jantung, hipertensi, hipertiroid, ulkus lambung, epilepsi, lanjut usia, gangguan hati, kehamilan dan menyusui.
Kehamilan : pada trimester ketiga berisiko bayi tidak bernafas.
Menyusui : terdapat pada ASI, dapat muncul gejala iritabilitas pada bayi.
Dosis: (Dosis tergantung juga dari tiap merk teofilin)
Secara umum dosis 200-400 mg tiap 12 jam.
Anak 6-12 tahun : 125-200 mg tiap 12 jam
Anak 2-12 tahun : 9mg/kg setiap 12 jam (maksimal 200 mg)
Sediaan
Tablet/kapsul 125 mg, 130 mg, 150 mg, 250 mg, 300 mg
Syrup 130 mg/15 ml, 150 mg/15 ml
Efek Samping      :
Denyut jantung meningkat, berdebar-debar, mual-muntah, gangguan saluran cerna lainnya, sakit kepala, gangguan tidur, gangguan irama jantung, kejang.


Obat Antiasma Ketotifen Furamat


Farmakologi :
Ketotifen adalah obat antiasma non bronkodilator yang menghambat efek senyawa endoqen
yang bersifat inflammatory mediators sehingga memberikan efek antialergi.
Indikasi :
Pencegahan jangka lama asma bronkhial dan mengobati gejala alerqi rhinitis dan konjunctivitis. Dalam pencegahan asma bronkhial diperlukan pengobatan selama beberapa minggu agar tercapai efek terapi yang sempurna. Ketotifen tidak efektif untuk terapi seranqan asma vana sedang berlangsung.
Kontra indikasi :
Penderita hipersensitif terhadap obat ini atau komponen obat ini.
Penggunaan bersama antidiabet oral, karena dapat menyebabkan turunnya iumlah trombosit yang bersifat sementara.
Nama Dagang
a.       Intifen
b.      Nortifen
c.       Prevas
d.      Profilas
e.       Scanditen
f.       Zaditen (3)
g.      Astifen
Peringatan dan Perhatian :
Ø  Obat-obat anti asma yang sudah diberikan tidak boleh dihentikan secara mendadak jika pengobatan ketotifen dimulai, terutama berlaku untuk kortikosteroid sistemik dan ACTH karena kemungkinan terjadi insufisiensi korteks adrenal pada penderita vanq teraantuna terhadap steroid.          
Ø  Pada kasus-kasus demikian, kembalinya respons adrenal hipofisis terhadap stress dapat mencapai waktu 1 tahun.
Ø  Selama hari-hari pertama pengobatan dengan ketotifen kewaspadaan penderita mungkin akan terganggu. Oleh karena itu perlu berhati-hati jika mengemudikan kendaraan atau menjalankan mesin.
Ø  Meskipun tidak ada bukti-bukti efek teratogenik, seperti juga obat yang lain pemberian ketotifen tidak dianjurkan pada wanita hamil. Ketotifen dieksresi melalui ASI Karena itu jangan diberikan pada wanita menyusui.
Efek Samping :
Sedasi dan kasus-kasus tertentu, mulut kering dan sedikit pusing, dapat terjadi pada awal pengobatan, tetapi biasanya hilang secara spontan setelah beberapa hari Pernah dilaporkan adanya pertambahan berat badan. Dapat menstimulasi Susunan Saraf Pusat. 
Dosis dan cara pemberian :
Ø  Dewasa :1 mg dua kali sehari (bersama makan pagi dan sore). Pada pasien yang peka terhadap efek sedasi dianjurkan dosis pengobatan selama minggu pertama dimulai dengan 0 5 mg dua kali sehari atau 1 mg hanya malam hari dan kemudian dinaikkan sampai dosis terapetik penuh. Jika perlu dosis dapat ditingkatkan sampai 4 mg diberikan dalam 2 dosis terbagi.

Ø  Anak-anak : Anak-anak diatas usia 2 tahun : 1 mg atau 5 mL sirup dua kali sehari (dengan makanan) Anak-anak yang cenderung menjadi sedasi agar memulai dosis 0,5 mg - 1 mg pada malam hari selama beberapa hari pertama.
Interaksi obat :
Ketotifen dapat memperkuat efek obat-obat yang bersifat sedatif, hipnotik, antihistamin dan alkohol.
Over dosis :
Gejala-gejala utama pada overdosis akut : drowsiness, nistagmus, konfusion dan disorientasi sakit kepala, takikardia, koma yang bersifat reversible dan hipotensi. Khusus pada anak : hiperakseptabilitas atau konvulsi. Pengobatan secara simptomatik. Bila obat baru saja diminum, lakukan bilas lambung. Kalau perlu lakukan pengobatan spesifik atau simptomatik, antara lain : monitor system kardiovaskuler, antikolinergik (physostigmine).